Traffic

CPX

PTP

DOWNLOAD KOLEKSI FILM KAMI

Saturday, February 13, 2010

Tim Sukses SBY-Boediono Dominasi Matahari Biru

oleh: Rovy Giovanie
Jajaran pengurus baru DPP PAN dipenuhi para mantan Tim Sukses SBY-Boediono. Apakah karena itu, mantan Ketua Umum, Soetrisno Bachir, tak mau hadir? Senyum Ketua Umum DPP PAN, Hatta Rajasa, terus mengembang. Kehadiran para pimpinan parpol anggota koalisi pada acara pelantikan pengurus baru DPP PAN periode 2010-2015, Selasa (9/2) malam, membuatnya bahagia. Nampak hadir pada acara yang berlangsung di Jakata Convention Center (JCC) itu diantaranya Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, putra Presiden SBY, Edhie Baskoro beserta sejumlah pimpinan Partai Demokrat.
Sedangkan dari parpol nonkoalisi yang hadir juga mereka yang selama ini dikenal dekat dengan SBY, seperti Ketua Deperpu PDIP Taufik Kiemas dan Sekjen PDIP Pramono Anung. Selain itu, juga masih banyak tokoh parpol lainnya. Dan tentu saja seluruh tokoh penting PAN berkumpul disana, termasuk Ketua Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Amien Rais.
Yang menarik, bahwa jajaran pengurus baru yang dilantik malam itu ternyata didominasi wajah-wajah yang semula aktif dalam Tim Sukses SBY-Boediono. Diantaranya, pendatang baru di PAN, yakni Bima Arya Sugiarto dan Bara Hasibuan. Keduanya adalah mantan Tim Pakar SBY-Boediono pada Pilpres 2009 lalu. Selain itu dua menteri PAN di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, yakni Menkum HAM Patrialis Akbar dan Menhut Zulkifli Hasan juga masuk dalam formasi kepengurusan PAN sebagai ketua DPP bersama Didik J Rachbini, Viva Yoga Muladi dan beberapa lainnya. Sedangkan kursi Sedangkan kursi wakil ketua umum ditempati ekonom Drajad Wibowo dan Sekjen oleh Taufik Kurniawan.
Bima Arya selama ini lebih dikenal sebagai pakar politik dan pimpinan Charta Politica. Sedangkan Bara sebenarnya merupakan tokoh lama, bahkan salah seorang deklarator PAN yang kemudian hengkang pada 2001. Selepas dari PAN, Bara bergabung dengan PPB, namun gagal ke Senayan. Konon balik kandangnya Bara tak lepas dari kebersamaan mereka selama menjadi Tim Sukses SBY-Boediono yang kala itu diketuai Hatta. "Saya akan bergabung kembali dengan PAN. Saya yakin bisa bekerja sama dengan Pak Hatta dan semua pihak di partai," kata Bara.
Tak pelak, pelantikan pengurus PAN ini tak ubahnya acara pertemuan para politisi pendukung SBY. Apalagi acara ini dilangsungkan tepat satu hari setelah Pansus Angket Century menyampaikan pandangan awal fraksi-fraksi. Lebih komplet lagi ketika isi sambutan Hatta ternyata juga menyinggung soal koalisi. "Koalisi harus diartikan mendukung pemerintah guna membangun pemerintahan yang bersih, berwibawa, menegakkan kebenaran dan menjadi pro rakyat," kata Hatta.
Selain itu, sebagai ketua umum baru, Hatta juga tak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada pendahulunya, yakni Amien Rais dan Soetrisno Bachir (SB). Tetapi anehnya, mantan ketua umum sebelum Hatta itu tak hadir. Ketika dihubungi, Selasa (9/2), SB mengaku tak diundang. "Saya nggak dapat undangan kok. Ya kalau saya hadir, dosa dong saya, kan nggak dikehendaki," katanya.
Namun, dalam sambutannya, Hatta justru mengaku telah mengundang SB. "Sebagai mantan ketum, dia juga diundang. Tapi yang bersangkutan tampaknya berhalangan hadir karena kesibukannya," ujarnya.
Ketidakhasiran politisi yang semula menolak mendukung SBY-Boediono ini memunculkan isu perpecahan. Apalagi pengusaha batik asal Pekalongan itu juga menolak duduk di jajaran pengurus MPP yang diketuai Amien Rais.