Traffic

CPX

PTP

DOWNLOAD KOLEKSI FILM KAMI

Saturday, February 13, 2010

Gerilya Merancang Koalisi Baru

oleh: Rovy Giovanie
Sikap menantang yang dipertunjukkan Golkar dan PKS nampaknya membuat gerah Presiden. Partai Demokrat pun mempersiapkan koalisi baru sebagai antisipasi kemungkinan terburuk. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, benar-benar marah. Selasa (9/2) lalu, dia langsung mencopot Desmond Mahesa dari kursi Ketua Fraksi Gerindra di DPR. "Kata Pak Prabowo, untuk kepentingan yang lebih luas saya diistirahatkan menjadi Sekretaris Fraksi Gerindra," ujar Desmond di Jakarta, Selasa (9/2).
Lelaki yang gemar berkepala plontos ini mengaku tak tahu alasan pencopotannya. Namun, publik mungkin masih ingat, beberapa hari lalu, fraksi pimpinan Desmond mengeluarkan pernyataan keras tentang pemakzulan presiden. Bahkan Desmon sendiri mengajak Pansus Century untuk tidak takut melakukan pemakzulan.
Pernyataan inilah yang membuat Prabowo marah besar. Apalagi wacana pemakzulan itu disuarakan secara resmi atas nama fraksi. Tetapi mengapa Prabowo marah? Bukankah mantan Danjen Kopassus itu selama ini dikenal sebagai seteru SBY yang kerap melontarkan pernyataan pedas?
Menurut sumber Mimbar Politik, kemarahan mantan cawapres terkaya itu bukan lantaran etika politik sebagaimana disampaikan Prabowo pada saat peringatan Hari Jadi Gerindra, Sabtu (6/2). Yang benar, menurutnya, adalah karena adanya pendekatan politik yang tengah dijalin Prabowo dengan SBY.
Ketua DPP Demokrat Ruhut Sitompul sempat keceplosan tentang kemesraan baru antara dua mantan tokoh militer itu. Waktu itu Ruhut mengaku heran kenapa politisi Gerindra menyuarakan pemakzulan, padahal Prabowo sedang mesra-mesranya dengan SBY.
Konon kemesraan SBY dan Prabowo ini erat kaitannya dengan suhu politik terkini. SBY, menurut sang sumber, tengah melirik Gerindra untuk dijadikan calon mitra koalisi baru bila Golkar dan PKS tetap membangkang. Prabowo pun, katanya, menyambut baik. Apalagi Prabowo punya kepentingan besar guna menghadapi Pilpres 2014. “Bagi Prabowo, koalisi dengan Demokrat memang pilihan terbaik, karena SBY tidak mungkin mencalonkan diri lagi,” ujar sumber tadi.
Sedangkan bagi SBY, masuknya Gerindra juga sudah cukup untuk mengamankan posisinya di parlemen. Tanpa Golkar dan PKS, koalisi masih menyisakan kursi 46,25 persen di parlemen. Bila ditambah Gerindra yang memiliki 26 kursi (4,64%), maka koalisi baru menguasai sekitar 51 persen kursi parlemen. Biarpun Cuma beda tipis, namun bila koalisi solid, maka cukup untuk mengamankan pemerintah. “Untuk apa koalisi besar kalau malah mengganggu terus,” ujarnya.
Namun, menurut Ruhut Sitompul, Demokrat juga melirik PDIP. Apalagi ada kemungkinan perubahan sikap partai moncong putih ini dalam kongres yang digelar April 2010 mendatang. Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufik Kiemas tak menampik kemungkinan itu. “Sesudah kongres baru kita tahu. Sekarang sebelum kongres masih sebagai oposisi,” ujarnya kepada Mimbar Politik di Gedung MPR, Senin (8/2).
Peluang perubahan sikap PDIP dalam kongres di Bali nanti memang cukup besar. Apalagi skenario menaikkan Puan Maharani sebagai wakil ketua umum kemungkinan besar akan mendapat restu Mega. Kekuatan terbesar yang harus dihadapi Kiemas hanya faksi garis keras yang kini dimotori Theo Sjafe’i dan Sabam Sirait. Kubu fusi PDIP ini sejak awal menolak koalisi dengan pemerintah. .”PDIP konsisten, kita tidak ada bargaining politik atau bargaining apa pun. Kita tetap oposisi,” ujar politisi PDIP, Maruarar Sirait, putra Sabam Sirait.
Sebaliknya Kiemas justru sejak awal mengupayakan. Bahkan menjelang pembentukan KIB II, Oktober 2009 lalu, nama Puan Maharani dan Pramono Anung sudah hampir dipastikan duduk dalam kabinet. Rencana ini gagal gara-gara tak mendapat restu Mega. Namun Kiemas jalan terus dengan membangun kerjasama dengan Demokrat untuk meraih kursi Ketua MPR yang kini didudukinya.
Bila PDIP ikut merapat ke koalisi baru, maka kekuatan Demokrat di parlemen akan kembali signifikan. Dengan tambahan kursi PDIP 94 (16,78%), maka koalisi baru menguasai sekitar 67 persen di parlemen.