Traffic

CPX

PTP

DOWNLOAD KOLEKSI FILM KAMI

Saturday, February 13, 2010

PKS Langsung ‘Tunjuk Hidung’ Boediono

oleh: Rovy Giovanie
Selain Golkar, partai anggota koalisi yang terang-terangan berseberangan dengan Demokrat adalah PKS. Dalam pandangan awalnya di Pansus Angket Century, partai Islam terbesar ini terang-terangan menunjuk Boediono dan Sri Mulyani Indrawati sebagai pihak paling bertanggung jawab dibalik skandal Bank Century.
FPKS menemukan 14 poin penting adanya penyimpangan-penyimpangan dari sebelum Bank Century merger hingga diberikannya Penyertaan Modal Sementara (PMS). Selain itu, PKS juga merekonstruksi ke-14 poin tersebut kedalam 66 sub tema. Salah satunya, PKS menduga kuat adanya perubahan surat yang ditandatangani Gubernur BI yang disampaikan kepada KSSK.
"Intinya ada perubahan informasi penting dimana tidak diketahui KSSK. Yang pertama tidak diberitahukannya penyebab negatifnya CAR Bank Century. Kedua yakni merubah biaya bailout, yang seharusnya Rp 1,77 triliun menjadi Rp 632 miliar," ujar Juru Bicara PKS Andi Rahmat.
PKS juga mengungkap fokus penyelamatan Bank Century, yakni deposan-deposan besar. "Seperti BUMN dan YKKBI, serta deposan besar berinisial BS. Itu menjadi dasar juga bailout century," tandasnya.
Sedangkan soal merger, PKS menduga BI mengetahui pelanggaran yang dilakukan pemilik Bank CIC seperti LC fiktif, kredit fiktif. Pasalnya BI tetap memberi ijin akuisisi bank tersebut dengan Bank Danpac dan Bank Piko meski terjadi pelanggaran. Sekalipun akusisi itu dilakukan lewat pasar modal, menurut FPS, seharusnya BI membatalkan akuisisi tersebut dan tidak menyetujuinya. “BI jelas tidak mematuhi peraturan perundangan dan tidak menerapkan aspek prudential. BI sengaja melakukan proses merger meskipun sudah terjadi pelanggaran dengan menganggap lancar aset Bank CIC.” ujarnya.
Dari berbagai temuan itu, menurut Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq, yang paling bertanggung jawab dalam skandal Century adalah Boediono dan Sri Mulyani. "Dengan porsi kesalahan 80 persen di Boediono dan 20 persen di Sri Mulyani," tegas Mahfudz.