Traffic

CPX

PTP

DOWNLOAD KOLEKSI FILM KAMI

Friday, June 12, 2009

Kisah Gaddafi dan 700 Wanita Cantik Itali

oleh: Syarov D Imfath/ Rovy Giovanie
Kecantikan perempuan Itali memang menggoda. Pemimpin Libya Muammar Gaddafi bahkan meminta 700 perempuan pada kunjungan empat hari ke Itali, pekan ini.

Gaddafi memang tak bisa dilepaskan dengan wanita. Nyaris dalam setiap geraknya selalu melibatkan kaum hawa. Bukan hanya sebagai istri, selir, atau yang dekat dengan aroma syahwat. Aktivitas kenegaraan dan kesehariannya pun selalu dikelilingi dengan makhluk cantik dan menggairahkan ini. Bahkan pasukan pengawal pribadinya beranggotakan para wanita cantik nan perkasa.
Baru-baru ini web The Times melaporkan, bahwa Gaddafi telah mengajukan permintaan agar dalam kunjungannya ke Itali, 12 Juni 2009, dipertemukan dengan 700 wanita. Bukan sembarangan wanita, tetapi harus menarik dan berasal dari berbagai latar belakang, baik politik, bisnis, budaya, dan lainnya. Mereka dijadwalkan bertemu dalam jamuan mewah di gedung konser yang berlokasi di pusat kota Roma.
Belum jelas apa yang akan dilakukan dalam jamuan itu. Yang pasti, Gaddafi memang selalu mensyaratkan dipertemukan dengan para wanita ketika berkunjung ke suatu negara. 2007 lalu, misalnya, ia meminta pemerintah Prancis mengumpulkan 1.000 perempuan ketika dirinya bertandang ke Paris. Dalam berbagai kesempatan, Gaddafi beralasan bahwa perempuan yang selama ini terpinggirkan harus diberi kesempatan dan perlindungan. Tokoh yang gemar mengenakan baju seragam militer ini berjanji akan terus memperlakukan khusus para wanita hingga akhir hayatnya.
Tapi langkah nyentrik pemimpin berusia 67 tahun ini justru mengundang kontroversi. Sejumlah LSM pembela hak-hak wanita sempat mempertanyakan soal tudingan pelecehan dan perbudakan yang dilakukan Gaddafi. Namun semuanya tak terbukti. Bahkan para pejuang wanita itu malah hadir dalam pertemuan yang digelar Gaddafi di Libya beberapa tahun lalu.
Pun dalam kunjungannya ke Itali kali ini. Sejatinya, kunjungan ini sama sekali tak ada hubungannya dengan dengan wanita. Gaddafi datang sebagai langkah normalisasi hubungan dengan Itali yang putus sejak 40 tahun silam. Pada awal abad ke-20, Libya merupakan daerah jajahan Itali. Sejak berkuasanya Gaddafi, hubungan kedua negara menjadi dingin. Tak jarang Gaddafi mengeluarkan pernyataan yang membuat panas telinga masyarakat Itali.
Tahun lalu, misalnya, tiba-tiba saja dia menyerukan agar pemerintah Itali melakukan tes DNA warga Libya yang bermukim di Itali. Alasannya, seperti dikutip harian Al-Wathan Saudi, dia ingin mengetahui asal-usul leluluhur 500 orang Libya yang dibuang ke Itali pada 1911. “Jika telah diketahui apakah mereka keturunan bangsa Libya, maka saya akan sepenuhnya memberikan pilihan kepada mereka untuk tinggal di Itali atau pulang ke Libya,” ujar Gaddafi waktu itu.
Sontak para politisi Itali marah. Tindakan Gaddafi diangap bodoh dan merupakan penghinaan terhadap Itali. Mendengar itu, Gaddafi kian mempertegas pendiriannya untuk tidak akan menginjakkan kaki ke negara piza itu. Meskipun, kini, dia harus menjilat ludahnya sendiri.
Hubungan Libya dengan Itali memang relatif membaik sejak Sivio Berlusconi menjabat Perdana Menteri. Bahkan, tahun lalu Berlusconi bersedia menandatangani traktat persahatan dan menyepakati uang reparasi sebesar 5 miliar dolar sebagai ganti rugi bagi Libya. Sebagai salah satu balasannya, Gaddafi pun bertandang ke Itali.
Kendati meminta ratusan perempuan, seperti biasa, dalam lawatan kenegaraannya kali ini Gaddafi menolak tinggal di hotel mewah. Ia meminta disediakan tanah lapang. Adalah halaman istana zaman Romawi yang menjadi pilihannya. Sejumlah tenda besar dipasang dan diset sedemikian rupa sehingga nampak mewah dan nyaman buat istrirahat sang pemimpin. Sementara puluhan wanita cantik pengawal Gaddafi berjaga-jaga di sekitar tenda. Beberapa pasukan wanita Itali juga nampak bergabung.
Nama Muammar Gaddafi mulai mencuat dalam usianya ke-27 ketika berhasil memimpin kudeta tak berdarah di Libya, 1 September 1969. Ia merebut kekuasaan di Libya dari tangan Raja Idris I. Gayanya yang meledak-ledak serta kebijakan politiknya yang konfrontatif membuatnya kian populer.
Lahir di kawasan gurun pasir dekat Sirte tahun 1942 dari keluarga keturunan Arab Badui, semasa muda, ia sangat mengagumi pemimpin nasionalis Mesir Gamal Abdul Nasser. Gaddafi juga pernah ikut dalam aksi-aksi protes anti-Israel pada masa krisis Terusan Suez tahun 1956. Pengenyam pendidikan militer di Inggris ini menuangkan filosofi-filosofi politiknya --yang menjadi semacam 'konstitusi' Libya-- dalam sebuah buku yang disebut 'Buku Hijau' pada 1970. Dalam buku itu Gaddafi menggabungkan sosialisme dan kapitalisme yang dikombinasikan dengan aspek-aspek keIslaman sebagai dasar ideologi Libya. Pada 1977, ia memperkenalkan sistem kenegaraan yang disebutnya sistem 'Jamahiriya' atau 'Negara Rakyat' di mana kekuasaan tertinggi berada pada sebuah 'komite rakyat' yang jumlah anggotanya mencapai ribuan.
Sejumlah analis mengungkapkan pendapatnya tentang sosok pemimpin tertinggi tetapi berpangkat Kolonel itu. "Dia adalah sosok yang unik baik dalam pernyataan-pernyataannya, perilakunya, tindakan-tindakan dan strategi-strateginya, " kata analis asal Libya, Saad Djebbar. "Gaddafi menganggap dirinya sebagai orang yang sangat intelek. Untuk seorang otokrat, temperamennya kadang secara mengejutkan sangat filosofis dan membuat orang merenung," ungkap Benjamin Barber, analis politik asal AS yang beberapa kali bertemu dengan Gaddafi.
Menurut Barber, sebagai orang yang berasal dari suku yang terbelakang di Arab, Gaddafi mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman dari kehidupan padang pasir yang keras, dan itulah yang membuat sosok Gaddafi menjadi sosok pemimpin yang tipikal, cukup modern, memiliki kemampuan untuk bertahan-paling tidak sampai saat ini. Selama 39 tahun, Gaddafi menjadi satu-satunya pemimpin Arab yang paling lama berkuasa.
Dalam usianya yang kian renta belum pernah tersiar kabar siapa yang akan menggantikannya. Ia tak pernah menyebutnya ke hadapan publik. Tapi beberapa analis menyebutkan Sayf al-Islam, anak lelaki Gaddafi, telah dipersiapkan sebagai putra mahkota. Hanya, Sayf yang dianggap sebagai tokoh reformasi Libya justru mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia politik. Tetapi pengamat tak serta merta percaya. Langkah itu dianggap sebagai taktik untuk meningkatkan popularitasnya.