Traffic

CPX

PTP

DOWNLOAD KOLEKSI FILM KAMI

Friday, July 16, 2010

Mubarok: Anas Tidak Punya Potensi Konflik’

Meski indikasi konflik semakin nampak di internal Partai Demokrat pas ca kongres di Bandung, namun tak satu pun elit partai bentukan SBY ini mengakui adanya faksi. Mantan Ketua Tim Sukses Anas Urbaningrum, Prof Dr Ahmad Mubarok MA, bahkan memastikan partainya akan solid. Berikut petikan wawancara Mimbar Politik dengan politisi senior Demokrat itu di Jakarta, Selasa (6/7).

Bagaimana kondisi internal Partai Demokrat pasca pengumuman pengurus baru Dewan Pengurus Pusat (DPP)?
Iya baik-baik saja. Saat ini kami sedang bersiap-siap untuk meresmikan jajaran Dewan Pembina (DP) yang berjumlah 31 orang dan 9 orang dalam jajaran Majelis Tinggi (MT) Partai Demokrat.

Kapan DP dan MT ini akan dilantik?
Mungkin dalam minggu ini akan segera diresmikan

Siapa saja yang masuk dalam Majelis Tinggi?
Iya, jajaran MT itu terdiri dari Ketua Dewan Pembina dan wakilnya yakni bapak SBY dan bapak Marzuki Alie, Ketua Umum mas Anas Urbaningrum, Sekertaris Jenderal (Sekjen) Edi Baskoro, Dua Wakil Ketua Umum (Waketum) pak Jhony Allen dan Pak Max Sopacua, Direktur Eksekutif Pak Toto Riyanto dan dua Wakil Sekjen. Sementara untuk orang-orang di Dewan Pembina, saya belum tahu.

Rumor diluar menyebutkan adanya faksi yang mulai mengkristal pasca kongres lalu?
Tidak ada itu faksi-faksian. Kami sekarang sudah menjadi keluarga besar Partai Demokrat. Dan memang dari dulu tidak ada faksi-faksian. Itu kan hanya bahasa media saja. Kami di dalam baik-baik saja. Semua orang-orang dari kubu Andi, Marzuki dan Anas sebelum konggres sudah masuk jajaran DPP. Jadi tidak ada lagi faksi Andi, Marzuki dan Anas. Semua sudah bersatu untuk membangun Demokrat yang jaya dan besar

Kritik keras Marzuki soal Andi Nurpati beberapa waktu lalu katanya juga karena kekecewaan terhadap Anas?
Tidak ada yang kecewa. Semua sudah terakomodasi dalam jajaran DPP yang baru diresmikan.

Tapi potensi konflik itu nampaknya cukup terbuka?
Saya katakan tidak ada pertentangan. Anas tidak punya potensi konflik. Kami sekarang makin solid, sehingga potensi gontok-gontokan itu pasti tidak akan terjadi

Dalam politik kan selalu ada intrik?
Kalaupun ada, saya pastikan kami pasti tidak akan terprovokasi, karena kami solid. Kalau kami solid, lalu pihak luar itu mau apa.

Bagaimana dengan pengurus DPP yang terindikasi korupsi seperti Jhony Allen, bukankah ini juga bisa dimanfaatkan sebagai intrik politik?
Begini kita harus menghormati azas praduga tak bersalah. Ini kan pengaruh komentar para pengamat yang telah memojokkan beberapa pengurus DPP Demokrat dan seolah-seolah sudah bersalah.

Ini kan bisa berdampak pada citra kepemimpinan Anas?
Pada intinya Partai Demokrat terdepan dalam pemberantasan korupsi. Kita harus hormati azas praduga tak bersalah. Kalau memang nanti sudah terbukti, kader Partai Demokrat itu bersalah di depan hukum, Partai Demokrat pasti tidak akan melindungi. Tapi kalau belum terbukti, ya jangan dihujat dulu dong.