Traffic

CPX

PTP

DOWNLOAD KOLEKSI FILM KAMI

Sunday, January 31, 2010

Sinyal Demokrat Korbankan Ani

oleh: Rovy Giovanie
Sri Mulyani Indrawati nampaknya benar-benar di ujung tanduk. Kesimpulan sementara Partai Demokat menyebut mantan Ketua KSSK itu paling bertanggung jawab dalam skandal Bank Century.
Rumor tentang pengorbanan Menkeu Sri Mulyani Indrawati yang berhembus beberapa pecan lalu nampaknya bisa menjadi kenyataan. Meski kalangan Istana Negara dan Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie (Ical), membantah tegas adanya deal untuk melengserkan perempuan yang akrab dipanggil Ani itu, namun ada indikasi kuat Partai Demokrat merelakan mantan Ketua Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) itu sebagai tersangka utama skandal Bank Century.
"Dari mulai akuisisi, merger, KSSK, sampai LPS, sama sekali tidak ada keterlibatan Pak SBY. Nah Pak Boediono jelas. Yang paling bertanggungjawab Ketua KSSK Sri Mulyani," kata anggota Pansus dari Fraksi Partai Demokrat (FPD), Achsanul Qosasi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/1).
Alasan Achsanul, penetapan status Bank Century gagal sistemik ada ditangan KSSK. KSSK juga yang meneruskan bail out ke LPS. Oleh karena kejelasan tersebut, PD akan menelusuri lebih lanjut pansus Century.
Sinyal pengorbanan Sri Mulyani semakin nampak pada hasil rapat tertutup Pansus Angket Century, Selasa (26/1) malam. Sidang yang mementahkan usulan kesimpulan sementara Pansus itu ternyata juga memutuskan untuk melakukan penyitaan data-data KKSK. Langkah ini diambil karena Sri Mulyani sebagai mantan Ketua KKSK dianggap tak kooperatif karena belum juga menyerahkan semua data yang dimiliki KKSK. "Jadi sudah disepakati bahwa itu akan dilihat perkembangan data di hari Jumat (29/1) di dalam rapat konsultasi. Jika dihari itu masih ada data yang belum diberikan maka kita akan menggunakan hak sita," kata Ketua Pansus Century Idrus Marham usai rapat evaluasi pansus Century di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/1).
Menurut Idrus, hingga saat ini data yang terpenuhi belum mencapai separuh. Masalah merjer dan FPJP yang sudah dianggap selesai saja masih menyisakan kekurangan data. "Hingga saat ini data yang sudah masuk baru 30 persen. Baru 27 dari total 97 yang sudah diberikan," beber Idrus.
Padahal data-data itu sangat dibutuhkan dalam pengambilan kesimpulan Pansus soal bailout Century. Kelambanan menyerahkan data ini sempat menimbulkan kecurigaan bahwa Ani sengaja menyembunyikan data rahasia untuk menyelamatkan diri.
Fakta ini kian menyudutkan Ani. Apalagi bila sikap akhir Demokrat nanti tetap menyebut Ani sebagai pihak yang paling bertanggung jawab. Karena fraksi-fraksi lain sudah sangat jelas dan nyata menyebut mantan Gubernur BI Boediono dan Ani sebagai calon tersangka skandal dana talangan senilai Rp 6,7 triliun itu. Kalau parpol-parpol koalisi kemudian rela membantu SBY menyelamatkan Boediono, apakah mereka juga bersedia membela Ani?
Ini masih menjadi tanda tanya besar. Apalagi rumor tentang deal politik antara Ical dengan SBY soal pencopotan Ani cenderung dipercayai sebagian kalangan politisi. “Saya kira deal maksimal yang bisa dicapai Demokrat dengan fraksi-fraksi lain hanya sebatas menyelamatkan Pak Boediono. Kalau Sri Mulyani sepertinya agak sulit. Kecuali kalau kesimpulan akhir Pansus nanti tak menyebutkan adanya pelanggaran bail out Century. Tetapi kemungkinan ini sangat tipis kalau melihat perkembangan pemeriksaan di Pansus,” ujar sumber Mimbar Politik di Pansus Century, Selasa (26/1).
Kalaupun pernyataan sumber itu benar, nampaknya SBY tak akan dengan mudah melepas Ani. Perlawanan pasti akan dilakukan dengan berbagai cara untuk melindunginya. Setidaknya sikap resmi FPD sejauh ini tak melihat bail out Century sebagai pelanggaran. Ketua Fraksi Demokrat Anas Urbaningrum malah menyebut pemberian dana talangan Bank Century itu justru menyelamatkan perekonomian nasional.
Bagaimanakah akhir ‘drama’ Century ini? Kita tunggu saja hingga pembacaan keputusan akhir Pansus, Maret 2010 mendatang.