Traffic

CPX

PTP

DOWNLOAD KOLEKSI FILM KAMI

Sunday, January 31, 2010

Kejutan Susno Menyeret Boediono

oleh: Rovy Giovanie
Testimoni Susno Duaji menghebohkan. Wapres Boediono disebut penyebab penghentian penyidikan skandal Bank Century. Mengapa testimoni dibeber menjelang akhir kerja Pansus?

Kekhusukan ibadah umrah Susno Duaji di tanah suci Mekkah, nampaknya terganggu. Gara-gara testimoninya dibocorkan anggota Pansus Angket Century, Selasa (26/1), mantan Kabareskrim Mabes Polri itu harus berurusan dengan atasannya. "Tadi malam salah satu pejabat tinggi Mabes Polri telah meminta klarifikasi kepada beliau (Susno)," kata Kabareskrim Mabes Polri Ito Sumardi di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Rabu (27/1).
Pantas kalau Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri merasa perlu segera melakukan klarifikasi kepada Susno. Pasalnya, testimoni yang menghebohkan kalangan politisi itu langsung menohok ke arah Wapres Boediono. "Dalam hal ini Kapolri juga telah menyatakan bahwa tidak ada masalah. Hanya jangan sampai masalah ini jadi isu yang baru. Padahal ini kan sudah lama dan sudah selesai,” jelas Ito.
Testimoni Susno dibocorkan anggota Pansus Angket Century, Andi Rachmat, Selasa (26/1) malam. Di saat Pansus telah memasuki tahap penyusunan kesimpulan akhir, politisi PKS ini mendadak mengungkap adanya testimoni mengejutkan dari Susno. "Dikeluarkan mantan Kabareskrim . Dan saat ini dalam kondisi tertekan, dia mengeluarkan testimoni itu dan sangat tahu konsekuensi pernyataan itu, yang dikeluarkan di bawah sumpah," kata Andi.
Testimoni Susno itu diserahkan seusai menjalani pemeriksaan di hadapan Pansus Angket Century pada 20 Januari 2010. Kala itu, Susno menyerahkannya dalam forum tertutup seusai pemberian keterangan yang dilakukan secara terbuka dan disiarkan media televisi.
Pada bagian akhir testimoni setebal 12 halaman itu, disebutkan bahwa Bareskrim Mabes Polri tidak memprioritaskan penyidikan kasus penyertaan dana Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebesar Rp 6,762 triliun karena ada pertimbangan khusus. Pertimbangan yang ditulis dalam testimoni ini seperti menjadi penekanan sendiri bagi Susno Duadji, karena pada tulisan bagian ini, Susno menuliskan dengan huruf tebal.
"Ada di antara anggota KSSK saat itu yang sedang mengikuti Pemilu Wakil Presiden, kemudian menang sehingga menunggu persiapan pelantikan Wakil Presiden, yang tentunya kalau langsung disidik akan terjadi kehebohan, walaupun sebenarnya untuk membuktikan adanya korupsi dalam kasus penyertaan modal dari LPS senilai Rp 6,762 triliun ke Bank Century tidak terlalu sulit," demikian testimoni Susno.
Boediono, mantan Gubernur Bank Indonesia adalah sosok yang disebut dalam jelang pelantikan Wakil Presiden. Boediono juga merupakan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Bagi anggota Pansus, pernyataan Susno jelas sangat mengejutkan. Apalagi dalam dua kali pemeriksaan yang dilakukan Pansus, Boediono selalu mampu berkelit dari sangkaan keterlibatannya dalam skandal Bank Century. Sejumlah saksi, termasuk saksi ahli, juga tak sedikit yang lebih condong ‘membebaskan’ mantan Gubernur BI itu dari skandal dana talangan Bank Century senilai Rp 6,7 triliun itu.
Tetapi anehnya, kenapa testimoni itu baru diungkap sepeken setelah pemeriksaan Susno di Pansus? Kiranya mustahil kalau anggota Pansus baru mengetahuinya belakangan, karena berkas testimoni itu dibagikan kepada seluruh anggota. Dan sekarang, kerja Pansus sudah memasuki tahap pembuatan kesimpulan yang diserahkan kepada masing-masing fraksi DPR.
Selain itu, apakah sebuah kebetulan bila pembocoran testimoni itu dilakukan Andi Rachmat pada saat tokoh pembuat istilah Cicak vs Buaya itu tengah berada di tanah suci Mekkah? Sumber Mimbar Politik di Pansus Century mengungkap fakta yang tak kalah mencengangkan. Menurut sang sumber, pembocoran testimoni itu sebenarnya merupakan bagian dari skenario geng PKS dan Golkar plus parpol non koalisi. Tujuannya untuk menaikkan posisi tawar di hadapan SBY dalam pembuatan kesimpulan akhir nanti. “Saya sangat yakin kalau kepergian Susno untuk umroh juga merupakan bagian dari skenario ini,” beber sang sumber ketika dihubungi, Rabu (27/1) malam.
Testimoni Susno ini dianggap sebagai senjata pamungkas geng PKS – Golkar setelah gagal menggolkan pembuatan kesimpulan sementara dalam rapat tertutup anggota Pansus, Selasa (26/1) malam. Rapat itu memang dimenangkan kubu Demokrat, PAN, PKB dan PPP yang sejak awal menolak pembuatan kesimpulan awal Pansus. “Kedua partai itu sejak awal berambisi mengambil kendali Pansus,” ujarnya.
Benar atau tidaknya pernyataan sang sumber memang belum bisa diketahui kepastiannya. Namun bila melihat pihak-pihak yang ngotot untuk menindaklanjuti testimoni itu memang berasal dari PKS dan Golkar. “Kesaksiannya (Susno) itu sangat penting memberikan penjelasan betapa bobroknya Bank Century ini dan betapa tidak layaknya bail out itu," ujar Sekjen PKS, Anis Matta.
Sedangkan para politisi Golkar tidak hanya menganggap testimoni Susno itu sebagai dokumen sah, melainkan juga sebagai temuan emas. "Jadi bahan tertulis dari Pak Susno Duadji yang sudah saya baca memang ada beberapa frase kalimat yang agak mengejutkan kita. Makanya ini adalah saya kira adalah sebuah temuan emas kalau itu benar," kata Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso di Jakarta, Rabu (27/1).
Tetapi Susno sendiri nampaknya lebih meemilih untuk mencari posisi aman. Dalam keterangannya melalui pesan singkat, mantan Kabareskrim Mabes Polri itu membantah bahwa dirinya pernah memberikan keterangan tertulis kepada Pansus. Menurutnya, apa yang diributkan Pansus saat ini adalah kerangka buku yang akan diajukan seorang penulis kepada dirinya. "Bhayangkara sejati itu kerangka tulisan buku yang diajukan pada saya untuk dijadikan tulisan tentang figur saya, tapi belum saya setujui," terang Susno melalui pesan singkat, Selasa (26/1).
Kenapa berkas kerangka buku itu bisa sampai ke Pansus, menurutnya, karena tulisan itu menjadi satu dengan catatan aliran dana yang diminta oleh Pansus dan tak mungkin merobeknya. "Jadi keterangan saya tidak pakai testimoni, ya seperti yang resmi saya sampaikan di depan pansus," terangnya.
Jawaban Susno ini memang terkesan agak janggal. Tetapi yang jelas, hal ini telah memancing reaksi dari kalangan Istana. Juru Bicara Istana Wapres Yopie Hidayat, membantah keras kalau Boediono melakukan intervensi terhadap proses penyidikan kasus Bank Century. "Bahwa kalau memang Pak Susno menghentikan penyelidikan, tidak ada orang yang memerintahkan dan tidak ada orang yang meminta beliau menghentikan," terang Yopie di Jakarta, Selasa (26/1) malam.
Sanggahan juga meluncur dari Istana Presiden. Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, memastikan bahwa pihak Istana tidak pernah memerintahkan Mabes Polri agar menghentikan penyidikan kasus Century karena Boediono akan dilantik menjadi Wapres.
"Nggak ada sama sekali," tegas Julian di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (27/1).
Sejauh ini, semuanya memang masih sumir, karena masih membutuhkan klarifikasi jelas dan tegas dari sang penyeret nama Wapres. Tetapi apapaun itu, terlepas dari bisa atau tidaknya testimony itu menjadi data resmi Pansus, yang jelas isu ini telah menjadi bola liar yang bisa mengarah kemana saja tergantung siapa yang memainkannya.